Sejarah Awal Usaha Mutiara di Lombok NTB
PROSES AWAL USAHA BUDIDAYA MUTIARA DI NTB
➢ Kegiatan Usaha Budidaya Mutiara di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah dirintis oleh Purnawirawan May.Jend. TNI-AD KRMH Jonosewojo Handayaningrat (Alm)
➢ Ide untuk melaksanakan kegiatan Usaha Budidaya Mutiara ini tidak lepas dari dukungan Mr. Furuya (Panglima teritorial Jawa Timur /Ex tentara Jepang pada perang Dunia II). Yang pernah bertugas di Wilayah NTB dan NTT. Pada waktu itu beliau melihat potensi siput mutiara ( Oyster ) yang cukup besar, tetapi hanya diburu dan di ambil untuk mengambil daging dan kulitnya saja oleh para penyelam setempat.
➢ Potensi siput Mutiara ( Oyster ) yang tersebar di perairan NTB-NTT yang merupakan daya dukung sumberdaya alam yang tersedia untuk dimulainya kegiatan usaha Budidaya Mutiara yang pertama di Indonesia.
➢ Sehingga pada awal tahun 1982, Mr. Furuya dan Bapak Jonosewojo Handayaningrat. Bersama mulai merintis kegiatan usaha Budidaya Mutiara di Tanjung Bero Kabupaten Sumbawa yang di kelola oleh PT. Paloma Agung.
➢ Pada tanggal 8 Juli 1983 diterbitkan Surat Persetujuan Penetapan dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 107/I/PMDN/1983, memberikan persetujuan kepada PT Paloma Agung untuk melakukan investasi PMDN dalam kegiatan usaha Budidaya Mutiara di NTB.
➢ Pada tahun 1982 Kegiatan usaha ini mendapat dukungan Gubernur Provinsi NTB. Bpk H.Gatot Soeherman dan Bupati Sumbawa Bpk.Madilaoe. Kepala Dinas Perikanan Provinsi NTB Ir. Budi Susilo dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sumbawa Ir.H. Busrah Hasan, MM.
➢ Pada tahun 1987 Bima Sakti Mutiara yang berlokasi di Selat Sape Kabupaten Bima atas dukungan Gubernur NTB. Bpk.H.Gatot Suherman dan Bupati Bima Bpk.H. Umar Harun, dan Kepala Dinas Perikanan Provinsi NTB Ir. Budi Susilo dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bima Drs.Sudirman Baharuddin,S.Mhk.
➢ Pada tahun 1989, PT Budaya Mutiara yang berlokasi di Sekotong Barat atas dukungan Gubernur NTB Bpk.H.Warsito dan Bupati Lombok Barat Bpk. Drs. H.Lalu Mujitahid dan Kepala Dinas Perikanan Provinsi NTB Ir.Soetomo Koesbandi dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lombok Barat Ir. H.Moh Ali Syahdan.
PANEN PERDANA MUTIARA OLEH PRESIDEN SOEHARTO DAN IBU TIEN SOEHARTO.
➢ Pada tahun 1985 dilakukan penen Mutiara blister/mabe (Mutiara yang berbentuk setengah bundar) oleh Ir. Achmad Affandi, Menteri Pertanian RI. Mutiara blister/mabe di buat dengan menempatkan benda setengah bulat terbuat dari plastic pada kulit kerang Mutiara. Setelah proses pemeliharaan selama satu tahun lapisan tersebut cukup tebal dan membentuk blister/mabe yang mengahsilkan Mutiara setengah bundar (Half Pearl).
➢ Pada tahun 1986 dapat dilakukan panen perdana untuk jenis Mutiara yang berbentuk bundar (Round Pearl) sebanyak 25 Kg, oleh Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto, yang menghasilan devisa Negara sebesar US$. 600,000.00. Momentum ini menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat cepat terhadap pertumbuhan Ekonomi. Semenjak keberhasilan tersebut beberapa perusahan Investasi Budidaya Mutiara mulai berkembang di Provinsi NTB.
sumber: https://dislutkan.ntbprov.go.id/
Baca juga
Kenapa Harus Belanja di Toko Rana Mutiara Lombok
ٌRekomendasi Toko Mutiara Lombok Terdekat
7 Ciri Khas Pulau Lombok yang Harus Anda Ketahui
7 Langkah Menjadi Reseller Tanpa Modal
Cara Bergabung Menjadi Reseller Rana Mutiara Lombok